Minggu, 06 November 2011

Bolehkah Minum Obat Dicampur Susu?

Saya pernah membaca artikel tentang efek samping obat dan cara minum obat yang benar. Dikatakan bahwa obat-obat tertentu tidak boleh diminum bersama-sama karena dapat terjadi interaksi di antara keduanya. Juga ada beberapa obat yang tidak boleh diminum dengan air jeruk atau jus buah. Namun yang jadi pertanyaan bagi saya adalah minum obat yang dicampur susu pada bayi dan anak-anak.

Kedua anak saya selalu sulit minum obat apabila sedang sakit, terutama sirup antibiotik yang pada umumnya pahit, biasanya ia jadi muntah dan batuk-batuk. Saya justru takut obat tersebut masuk ke paru-parunya. Pernah suatu hari saya mencampur obat tersebut dengan susu dan saya berhasil meminumkannya. Tapi saya khawatir, apakah ini tidak berbahaya untuknya?

(Ferdy, 30 tahun, karyawan, Bekasi)

Jawaban:

Dalam meresepkan obat, dokter pastinya telah memberi petunjuk baik secara lisan maupun tulisan kepada anda mengenai dosis, cara minum, efek samping, dan lain-lain. Ini semua bertujuan agar penyerapan obat tidak terganggu dan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Secara umum, obat-obat yang bersifat asam diminum sesudah makan agar tidak mengiritasi lambung, misalnya paracetamol dan obat penghilang nyeri. Ada juga obat yang harus diminum sebelum makan agar penyerapannya tidak terganggu oleh makanan, misalnya antibiotik amoksisilin/ampisilin. Obat tidur dan obat cacing sebaiknya diminum sebelum tidur.

Beberapa obat tidak boleh dicampur dengan susu karena dapat terjadi perubahan pada susunan kimia obat yang pada akhirnya dapat membahayakan pasien atau menimbulkan efek yang merugikan bagi tubuh. Obat asam apabila dicampur susu maka akan menggumpal sehingga obat tersebut tidak efektif lagi. Tetrasiklin dan doksisiklin adalah antibiotik yang tidak boleh diminum bersama susu, karena akan mengganggu penyerapannya.

Sekali lagi, apabila anda menerima resep dari dokter, maupun menerima obat dari apotek, pastikan anda telah mendapat penjelasan selengkap-lengkapnya atas obat tersebut.
Salam.                              

1 komentar: