Selasa, 08 November 2011

Apakah Sejak Lahir Saya Sudah Tidak Perawan Lagi?

Saya umur 16 tahun. Sejak SD kelas 3 saya tinggal bersama ayah tiri, karena orangtua saya bercerai. Ia sering meraba-raba payudara saya yang saat itu belum tumbuh, setelah itu dia memasukkan jarinya ke lubang kemaluan saya. Karena takut, maka saat kelas 6 SD saya pindah ke rumah ayah kandung saya di kota lain.

Pada waktu SMP kelas 2, saya punya pacar. Kira-kira setahun kemudian, saya melakukan hubungan seperti layaknya suami istri. Yang saya ingat ketika itu, saya sama sekali tidak merasa sakit dan tidak mengeluarkan darah perawan seperti gadis-gadis kebanyakan.

Pertanyaan saya:
1. Apakah sejak lahir saya memang tidak perawan, ataukah karena perbuatan ayah tiri saya?
2. Mungkinkah kegemaran saya ikut beladiri berpengaruh terhadap hal itu?

Terima kasih atas jawaban dokter.
(RR, Banyumas)

Jawaban:
Selaput dara (Hymen) adalah suatu selaput yang elastis tipis, berbentuk seperti cincin atau setengah lingkaran, dengan lubang-lubang yang ukurannya bervariasi. Bisa juga selaput ini tidak berlubang sehingga mengganggu keluarnya darah menstruasi. Hymen ini terletak di pintu keluar vagina, dengan kata lain, untuk dapat memasuki rongga vagina harus melewati hymen dahulu. Karena bentuknya yang elastis, maka pada hubungan seks (coitus) yang pertama, tidak selalu terjadi perdarahan. Perdarahan hanya terjadi jika terdapat robekan, namun robekan pun tidak selalu mengeluarkan darah, misalnya bila hymen itu sangat tipis (sehingga tidak mengandung pembuluh darah), atau robekannya terlalu sedikit untuk menimbulkan perdarahan. Perdarahan juga tidak akan terjadi bila selaput dara sudah robek lama sebelum coitus yang pertama, misalnya karena olahraga, tertusuk benda keras, jatuh, dan sebagainya.

Oleh  karena itulah para ahli berpendapat bahwa utuh tidaknya selaput dara bukanlah ukuran apakah seorang wanita masih perawan atau tidak. Jadi nama selaput dara atau selaput perawan sebenarnya salah kaprah.

1. Sejak lahir sudah tidak perawan? Apakah yang anda maksud, sejak lahir sudah tidak punya selaput dara? Mungkin saja, atau mungkin juga anda punya tapi bentuknya tidak sempurna sehingga ketika ditusuk dengan jari atau penis tidak terjadi robekan. Mengenai perbuatan ayah tiri anda, mungkin ya mungkin tidak. Tergantung apakah jarinya cukup keras atau mungkin jarinya hanya menyentuh bibir kemaluan sehingga selaput dara tidak sampai terganggu.

2. Seperti uraian saya sebelumnya, olahraga tertentu bisa menyebabkan selaput dara menjadi robek, walaupun hal ini jarang terjadi.

Semoga jawaban saya memuaskan.

Senin, 07 November 2011

Difteri adalah Penyakit Infeksi yang Sangat Berbahaya

Halo dokter, saya ingin bertanya mengenai problem yang dihadapi adik sepupu saya yang sejak lahir mengalami cacar mental.
Pada usia 6 tahun ia menjalani operasi difteri di Rumah Sakit "X" di Jakarta dan dirawat selama 3 bulan. Setelah pulang dari rumah sakit, ada banyak perubahan dalam dirinya: menjadi pendiam, menyendiri, gampang tersinggung, dan mengompol setiap malam.

Pada usia 8 tahun dia masuk SD kelas 1. Sekarang usianya sudah 12 tahun tapi masih kelas 1 juga. Sangat lambat menerima pelajaran, hanya dapat menghitung angka 1 sampai 20. Suka bermain dengan anak kecil dan bukan sebayanya. Terakhir waktu saya mandikan, secara tidak sengaja saya tahu bahwa dia sudah datang bulan.

Yang ingin saya tanyakan:
1. Apakah perubahan ini ada hubungannya dengan operasi atau obat-obatan yang didapatkan sewaktu di rumah sakit?
2. Apakah benar, obat-obatan yang diminum selama ini ada pengaruhnya terhadap daya tangkapnya di sekolah?
3. Apakah kelak ia bisa normal seperti anak-anak yang lain?
4. Apakah perlu disekolahkan ke Sekolah Luar Biasa?
5. Apakah kebiasaan mengompolnya bisa disembuhkan?
(Siti Aminah, 28 tahun, Bekasi)

Jawaban:

Setiap bayi yang lahir telah dibekali kekebalan alami dari ibunya, namun kekebalan alami ini hanya berlangsung sampai usia 6 bulan bahkan ada yang 3 bulan. Oleh karena itu, bayi perlu diberi vaksinasi atau imunisasi agar kebal terhadap berbagai penyakit yang membahayakan hidupnya, seperti vaksin cacar, polio, BCG (untuk penyakit tbc), DPT (untuk difteri, pertusis/batuk rejan, tetanus). Imunisasi tersebut merupakan imunisasi dasar, yang perlu dilakukan pengulangan secara periodik sesuai jenis vaksinasinya.

Mengenai difteri, itu adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae. Dalam bentuknya yang klasik, penyakit ini ditandai dengan adanya luka yang tertutup oleh membran (pseudomembran) pada tonsil, tenggorokan, atau daerah sekitarnya.
Kuman difteri mengeluarkan zat racun/toksin yang beredar ke seluruh tubuh. Zat inilah yang dapat menyebabkan timbulnya gejala-gejala yang membahayakan si anak.

Kekebalan terhadap difteri dapat dimiliki seorang bayi/anak secara pasif yaitu dari ibunya sampai bayi berumur 3 bulan, dan  dari vaksinasi. Sedangkan secara aktif, kekebalan dapat diperoleh karena bayi tersebut terserang penyakit difteri walaupun kekebalan ini tidak sempurna.

Bagaimana gejala penyakit difteri? Apabila ringan sekali, penyakit ini hampir tanpa gejala. Kalau agak berat, tenggorokan akan terasa sakit, badan lemah, pusing, demam, mimisan, dll. Pada pemeriksaan ditemukan pembesaran kelenjar getah bening di daerah leher, tonsil membengkak, dan adanya lapisan putih yang menutupi sebagian atau seluruh tonsil bahkan sampai ke tenggorokan. Difteri yang parah dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat akibat adanya peradangan pada otot jantung (toxic myocarditis) dan radang paru-paru (bronchopneumonia).

Komplikasi difteri dapat terjadi pada saluran pernapasan, berupa bronkopnemonia dan atelektasis/paru yang kolaps, jantung dan pembuluh darah /gagal jantung, ginjal (gagal ginjal, radang ginjal/nephritis), kelumpuhan pada beberapa bagian tubuh , pleuritis (radang selaput paru), arthritis (radang sendi), meningitis (radang selaput otak), dan sebagainya.

Pengobatan difteri meliputi tirah baring/bed rest total di rumah sakit, kemudian dilakukan pemberian antibiotika dan antitoksin melalui infus. Bila terjadi kesulitan bernapas karena tersumbatnya saluran napas oleh membran tersebut maka dokter akan melakukan operasi di leher bagian depan dan kemudian memasang pipa agar oksigen tetap dapat masuk. Tindakan ini dinamakan tracheostomy.

Sekarang mari kita jawab pertanyaan Ibu:
1. Kalau melihat dari gejalanya, maka perubahan-perubahan tersebut bukan akibat operasi yang dialami maupun obat-obatan yang diminum. Kemungkinan besar, perubahan tersebut disebabkan toksin difteri yang telah menyebar ke otak sehingga menimbulkan komplikasi.

2. Saya rasa tidak. Obat-obatan yang diminumnya tidak akan mengurangi daya tangkap maupun tingkat kepandaiannya.

3. Kemungkinan normal seperti anak-anak lain memang ada, tetapi sangat kecil. Apalagi jika kelainan tersebut disebabkan adanya gangguan otak yang permanen.

4. Seharusnya dari dulu sudah dimasukkan ke Sekolah Luar Biasa. Sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan psikolog yang khusus menangani tumbuh kembang anak.

5. Sulit untuk meramalkan hal tersebut. Saya sarankan Ibu berkonsultasi dengan ahli saraf agar dapat dilakukan pemeriksaan CT-scan, untuk mengetahui letak kelainan secara pasti.

Semoga jawaban ini memuaskan. Doa saya untuk Ibu sekeluarga.

Minggu, 06 November 2011

Bolehkah Minum Obat Dicampur Susu?

Saya pernah membaca artikel tentang efek samping obat dan cara minum obat yang benar. Dikatakan bahwa obat-obat tertentu tidak boleh diminum bersama-sama karena dapat terjadi interaksi di antara keduanya. Juga ada beberapa obat yang tidak boleh diminum dengan air jeruk atau jus buah. Namun yang jadi pertanyaan bagi saya adalah minum obat yang dicampur susu pada bayi dan anak-anak.

Kedua anak saya selalu sulit minum obat apabila sedang sakit, terutama sirup antibiotik yang pada umumnya pahit, biasanya ia jadi muntah dan batuk-batuk. Saya justru takut obat tersebut masuk ke paru-parunya. Pernah suatu hari saya mencampur obat tersebut dengan susu dan saya berhasil meminumkannya. Tapi saya khawatir, apakah ini tidak berbahaya untuknya?

(Ferdy, 30 tahun, karyawan, Bekasi)

Jawaban:

Dalam meresepkan obat, dokter pastinya telah memberi petunjuk baik secara lisan maupun tulisan kepada anda mengenai dosis, cara minum, efek samping, dan lain-lain. Ini semua bertujuan agar penyerapan obat tidak terganggu dan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Secara umum, obat-obat yang bersifat asam diminum sesudah makan agar tidak mengiritasi lambung, misalnya paracetamol dan obat penghilang nyeri. Ada juga obat yang harus diminum sebelum makan agar penyerapannya tidak terganggu oleh makanan, misalnya antibiotik amoksisilin/ampisilin. Obat tidur dan obat cacing sebaiknya diminum sebelum tidur.

Beberapa obat tidak boleh dicampur dengan susu karena dapat terjadi perubahan pada susunan kimia obat yang pada akhirnya dapat membahayakan pasien atau menimbulkan efek yang merugikan bagi tubuh. Obat asam apabila dicampur susu maka akan menggumpal sehingga obat tersebut tidak efektif lagi. Tetrasiklin dan doksisiklin adalah antibiotik yang tidak boleh diminum bersama susu, karena akan mengganggu penyerapannya.

Sekali lagi, apabila anda menerima resep dari dokter, maupun menerima obat dari apotek, pastikan anda telah mendapat penjelasan selengkap-lengkapnya atas obat tersebut.
Salam.                              

Sabtu, 05 November 2011

Kejang Demam (Step) pada Anak

Anak saya umur 6 bulan. Sebulan lalu dia terserang sakit panas. Karena panasnya tidak begitu tinggi, maka saya tidak membawanya ke dokter. Kami memberinya sirup paracetamol. Tetapi sampai 2 hari panasnya tidak turun, malah tiba-tiba kejang (step). Saya belum pernah melihat pengalaman seperti ini sebelumnya, oleh karena itu saya mendiamkan saja sampai akhirnya, setelah 5 menit, kejang tersebut hilang. Keesokan hari saya membawanya ke dokter, diberi antibiotik dan penurun panas lagi, akhirnya anak saya sembuh. Namun sampai saat ini saya masih takut. Apakah hal tersebut mungkin terjadi lagi? Apakah kejang tersebut berbahaya bagi anak saya? Bagaimana pertolongan awal kejang di rumah sebelum dibawa ke dokter?
(Ny. Hera, 32 tahun, Ibu Rumah Tangga, Pasuruan)

Jawaban:
Step berasal dari bahasa Belanda Stuip yang artinya kejang-kejang. Serangan kejang pada anak umur 6 bulan sampai 2 tahun biasanya tampak sangat menakutkan, karena secara mendadak anak tersebut menjadi tidak sadarkan diri, susah bernafas, bagian tubuh tertentu (tangan atau kaki) kejang-kejang, kadang sambil mengompol/berak.

Secara medis, penyakit tersebut dikenal dengan "Kejang Demam Sederhana", yaitu kejang dengan durasi 5-10 menit, diawali dengan panas, yang diderita anak umur 6 bulan sampai 2 tahun. Sedangkan panas/demam itu sendiri dapat disebabkan: radang tenggorokan, radang telinga, influenza, malaria, radang otak, tetanus, keracunan makanan, dan penyakit infeksi lainnya.

Serangan kejang demam bisa saja kumat lagi, tapi tidak selalu demikian. Hal terpenting adalah menjaga kesehatan, memberi obat panas sesegera mungkin jika suhunya lebih dari 37,5 derajat, dan bila perlu anda harus menyiapkan obat panas dan obat kejang yang dimasukkan melalui dubur agar pertolongan lebih cepat, karena obat tersebut umumnya lebih cepat diserap tubuh.

Pada saat anak kejang, perhatikan hal berikut: jauhkan dari benda berbahaya, jaga agar tidak jatuh dari ranjang, pasang gulungan kain pada sudut mulut agar lidah tidak tergigit, miringkan kepala ke kiri/kanan bila muntah untuk mencegah aspirasi, jangan memberi minum/makanan pada saat anak masih belum sadar. Dan yang terpenting dari itu, orangtua tidak boleh panik. Demikian jawaban saya, semoga anak ibu sehat selalu.

Selasa, 01 November 2011

Bolehkah Seorang Bayi Naik Pesawat Terbang

Sayang mempunyai dua anak berumur 2,5 tahun dan 6 bulan. Berhubung ada keperluan mendadak, mengharuskan saya mengajak anak-anak untuk ikut bepergian menggunakan pesawat terbang. Yang ingin saya tanyakan, apakah bayi berumur tersebut sudah kuat diajak naik pesawat terbang?

Jawaban:

Pesawat terbang merupakan alat transportasi komersial yang dibuat sedemikian rupa sehingga semua orang dapat menumpang dengan aman dan nyaman.
Pada prinsipnya orang yang sehat boleh naik pesawat terbang tanpa pembatasan. Demikian juga bayi. Seorang bayi yang baru lahir jika sudah diijinkan keluar dari rumah sakit atau rumah bersalin (kurang dari 5 hari) dan bayi itu sehat maka sudah boleh naik pesawat terbang. Namun untuk bayi usia 1-3 hari sebaiknya jangan dahulu naik pesawat karena alat pernafasannya masih lemah. Dalam keadaan terpaksa, coba Anda menghubungi dokter keluarga maupun dokter bandara. Anda dapat membawa anak-anak Anda tanpa perlu merasa khawatir.
Namun demikian anak-anak dibawah usia 5 tahun sangat peka terhadap perubahan tekanan udara maka untuk menghindari terjadinya rasa sakit di telinga yang timbul pada waktu pesawat lepas landas atau pada waktu mendarat saya menyarankan :

  1. Pada waktu pesawat akan mendarat atau lepas landas, Anda harus membangunkan anak Anda yang sedang tidur.
  2. Berilah gula-gula kepada anak yang besar dan air susu kepada bayi Anda.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Bayi Saya Perutnya Sering Kembung

Saya seorang wanita berumur 24 tahun. Mempunyai seorang anak berumur 1 bulan. Selama ini bayi saya hanya minum ASI. Tetapi belakangan ini perutnya sering kembung dan berak sehari lebih dari 6 kali. Kadang-kadang mencret. Sudah saya bawa ke dokter dan diberi obat mencret. Setelah minum obat tersebut, mencret sembuh namun perutnya masih saja kembung. Saya juga telah mengoleskan bawang merah dicampur minyak kayu putih yang dioleskan punggung dan perutnya.
Yang ingin saya tanyakan:

  1. Benarkan apabila bayi kembung dan mencret disebabkan ASI yang berkualitas jelek?
  2. Apabila hal tersebut benar, apa sebabnya dan bagaimana cara menanggulanginya? Perlu saya informasikan juga bahwa selama menyusui gizi saya cukup baik, hidup tenang dan cukup tidur.
Jawaban:

ASI adalah makanan yang paling baik dan paling cocok untuk bayi. Namun demikian cara menyusui bayi harus benar agar kesehatan bayi tidak terganggu. Kualitas dan kuantitas ASI dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti diet, keadaan pikiran dan kondisi fisik ibu.Beberapa obat yang diminum ibu dapat terkandung juga dalam ASI misalnya obat pencahar, obat penenang dan obat tidur.
Jawaban saya atas pertanyaan Anda adalah:
  1. Bayi sering kembung dan mencret banyak penyebabnya seperti infeksi saluran pencernaan, gangguan pencernaan, menderita penyakit, cara menyusui yang salah, ASI yang kurang baik kualitasnya dan sebagainya. Penyebab kembung dan mencret bayi ibu bukan berasal dari ASI namun dari faktor luar baik yang mempengaruhi ASI maupun lingkungan.
  2. Membawa bayi Anda ke dokter merupakan keputusan terbaik. Cara menyusui bayi harus benar yaitu puting susu dibersihkan dahulu, menyusui pada waktunya, menyusui sebaiknya sambil dipangku, kepala bayi lebih tinggi dari badannya. Setelah disusui si bayi dibopong sebentar dengan posisi berdiri (jangan langsung ditidurkan) agar udara yang masuk kedalam tubuhnya dapat keluar. Jangan lupa membersihkan ASI yang menempel di bibir atau di pipi bayi. Makanan yang mungkin masuk kedalam ASI dan membuat mencret bayi perlu dihindari seperti makanan yang terlalu pedas dan lainnya.

Jumat, 28 Oktober 2011

Hampir Setiap Hari Saya Pilek

Saya seorang gadis berusia 14 tahun. Sudah beberapa lama ini pernafasan saya terganggu oleh pilek yang terjadi setiap hari. Hal tersebut memaksa saya membuang ingus untuk melegakan pernafasan.
Yang ingin saya tanyakan:
Apakah penyakit ini membahayakan saya? Apa yang harus saya lakukan? Jenis penyakit apa yang saya derita?

Jawaban:

Pilek atau selesma menunjukkan adanya kelainan pada selaput lendir rongga hidung. Hal ini dapat disebabkan oleh alergi, infeksi atau tumor dalam rongga hidung. Pilek bisa jadi sebagai pertanda terjadinya penyakit lokal dalam rongga hidung (seperti: rhinitis, allergica, piloep, mazelen dsb).
Lendir yang keluar dari hidung bisa encer, kental, bernanah atau berdarah. Bisa tidak berbau atau berbau busuk. Itu semua disebabkan oleh penyakit yang menyebabkannya. Anda tidak menyebutkan gejala-gejala lain disamping pilek seperti pusing, demam, sakit kepala (seluruh kepala atau sebelah), rasa sakit di rongga atau sekitar rongga hidung, mimisan, sakit tenggorokan, batuk dsb. Hal-hal ini akan membantu untuk menentukan penyakit apakah sebenarnya yang Anda derita. Bila pilek terjadi setiap hari dan tidak disertai dengan gejala-gejala lain lendir yang keluar berbentuk encer dan jernih maka ada kemungkinan pilek tersebut adalah alergi (rhinitis allergica) yang biasanya tidak berbahaya hanya mengganggu dan penyembuhannya lama.
Karena pilek merupakan gejala dari suatu penyakit maka sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter umum atau dokter spesialis THT untuk diperiksa.